Sudah dari tahun 2019 saya dan suami merencanakan ingin menambah momongan. Hal tersebut bertepatan setelah anak kami, Avicenna, menginjak usia tiga tahun. Dari situ saya dan suami mulai membuat timeline activity mempersiapkan rencana kehamilan. Mulai dari kapan saya akan melepas KB spiral (IUD) sekaligus meminta advise obgyn terkait program kehamilan ini, sampai dengan rencana saya datang ke ahli gizi untuk program menurunkan berat badan.
Mungkin ada yang bertanya, “Apa hubungannya datang ke ahli gizi untuk program diet dengan program kehamilan?” Sebenarnya ini kembali lagi ke preferensi masing-masing. Saya pribadi, merasa berat badan saya terlalu “berlebih”. Dan saya tidak ingin ketika hamil kembali, dimana di kehamilan pertama saya memiliki riwayat penambahan berat badan hampir 20kg, akan terulang kembali dan semakin membuat berat badan saya jauh dari kata sehat. Nah, ini dia kata kunci di kalimat terakhir: sehat. Saya ingin menerapkan hidup sehat dengan pola makan yang benar. Maka dari itu, saya membutuhkan ahli gizi yang dapat membimbing saya untuk hal tersebut dan mendapatkan bonus penurunan berat badan yang signifikan agar tidak overweight, sehingga menimbulkan beberapa potensi penyakit.
Proses konsultasi dan melepaskan IUD
Long story short, di awal tahun 2020 paralel dengan konsultasi ke ahli gizi untuk menerapkan pola hidup sehat, datanglah pandemi Covid19. Saya dan suami sempat diskusi apakah kita jadi melanjutkan program kehamilan anak kedua atau tidak karena kami sadar virus COVID19 ini sangat mudah menular, apalagi bagi ibu hamil yang imunitas tubuhnya berbeda. Akhirnya kami datang ke obgyn untuk berkonsultasi terlebih dahulu. Yang dulu plan awalnya datang ke obgyn untuk melepas IUD dan sekaligus memulai program kehamilan, kami switch menjadi konsultasi terkait amankah hamil di tengah pandemi?
Obgyn kesayangan saya dari kehamilan pertama, dr. Nana Agustina, menginformasikan dengan sangat baik dan menenangkan bahwa merencanakan hamil di tengah pandemi tidak apa-apa, namun memang harus memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang baik dan benar. Mendapatkan penjelasan seperti itu, semakin mantaplah kami meneruskan keinginan untuk program kehamilan anak kedua. Hari itu juga kami berkonsultasi persiapan apa yang harus kami lakukan dan diskusi terkait beberapa hal lainnya. Kemudian saya dan suami diberikan beberapa vitamin yang rutin kami konsumsi selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.
Kalau tidak salah, pertama kami konsultasi adalah di bulan Mei 2020. Tiga bulan kemudian, Agustus, kami datang kembali untuk melepas IUD dan saya diberikan suntikan di perut dan beberapa advise untuk program kehamilan. Mengikuti advise dari dr. Nana Agustina, alhamdulilah sebulan kemudian saya telat menstruasi. Dan tanpa sepengetahuan suami saya, saya bahkan membeli testpack dengan 2 (dua) brand sekaligus. Ternyata alhamdulilah benar feeling saya, hasil testpack-nya positif! Saya langsung membuat ide untuk memberikan suami kejutan bekerja sama dengan Avicenna. Kami bersyukur sekali di tengah pandemi ini, kami masih diberikan rejeki yang luar biasa, yaitu calon anak kedua kami.
Alhamdulilaaahhh...
Bagi saya, menjalani #hamildipandemi yang belum terlihat tanda-tanda akan berakhir ini memanglah bukan hal yang mudah. Selain harus menjaga dan melindungi diri sendiri, kita juga harus memikirkan kesehatan janin yang kita kandung. Mengikuti anjuran obgyn perihal #hamildipandemi, saya dan suami menerapkan protokol kesehatan yang sesuai anjuran pemerintah juga, seperti tidak keluar rumah kalau tidak terlalu urgent, penggunaan masker dan social distancing ketika harus keluar rumah, berjemur pada pagi hari, dan prokes lainnya. Terlebih lagi sebagai seorang Ibu, kita juga memiliki kewajiban untuk menjaga keluarga. Saya merasa harus lebih ekstra lagi dalam menyiapkan vitamin untuk suami dan anak, menyiapkan menu makanan sehat, rutin membersihkan rumah dengan disinfektan dan lain sebagainya. Terkadang memang terasa lelah karena sedang berbadan dua, namun tidak ada kata menyerah demi keluarga!
Our little bundle of joy
Jadi, #hamildipandemi bukanlah sesuatu yang perlu kita hindari, apalagi ini merupakan karunia dan rejeki dari Allah SWT. Namun, kita tidak boleh lengah akan prokes yang ada. Ikuti semua anjuran-anjuran positif yang selalu disampaikan pemerintah dan advise dari obgyn juga. Mintai pengertian orang-orang sekitar perihal tidak bepergian apabila tidak urgent, jangan pernah lupa minum vitamin-vitamin yang direkomendasikan oleh obgyn dan yang paling panting adalah jangan pernah lupa untuk merasa terus bahagia :)
#hamildipandemi yang penting happy
Comments