Tahun 2021 berlalu dengan manis, walaupun tetap ada “pahit” yang menyertainya. Saya percaya bahwa “pahit” yang terjadi dalam hidup kita tidak lain dan tidak bukan membuat kita lebih dewasa, kuat dan lebih menghargai apa yang kita miliki.
Sebelum saya menceritakan kebahagiaan yang saya alami selama di tahun 2021, ijinkan saya sedikit menceritakan beberapa hal yang membuat air mata saya menjadi saksi betapa pandemi Covid-19 bukan hanya cerita belaka, namun nyata adanya ketika Covid-19 tersebut memasuki keluarga saya, bahkan merenggut nyawa orang tersayang yang ada di keluarga saya.
Tidak pernah sedikit pun terbayang oleh saya, Papa dan kakaknya akan terpapar virus Covid-19 di waktu yang bersamaan. Long story short, di minggu kedua Papa saya dalam masa karantina mandiri, kami mendapat kabar bahwa kakak dari Papa saya meninggal dunia. Ketika saya diberitahu hal tersebut, entah apa yang saya rasakan. Words can’t describe. Beliau sudah saya anggap seperti orang tua saya sendiri.
I called him Bapak. Selain harus me-manage kesedihan yang saya rasakan, disaat yang sama juga saya harus menata kata-kata yang akan saya sampaikan ke Papa perihal berita duka cita tersebut. Satu hal yang saya takutkan, dikondisinya yang juga sedang kesakitan melawan virus COVID-19, Papa akan semakin drop mengetahui berita duka cita tersebut. Saya dan Mama melakukan beberapa simulasi kalimat yang akan kami sampaikan. Menimbang baik dan buruknya semua perkataan yang akan keluar. Akhirnya, saya dan Mama dapat menyampaikan berita tersebut dengan baik ke Papa. Walaupun menyakitkan bagi kami melihat Papa begitu terpuruk mendengar berita tersebut, namun kami tetap mendampinginya. Kami tau bahwa hubungan Papa dengan kakaknya sangat baik, terlampau baik. Dukungan positif terus kami berikan untuk Papa dan juga keluarga Bapak yang ditinggalkan. Covid-19 membawa ingatan saya kembali lagi ke awal tahun 2021, dimana keluarga dari suami saya juga terinfeksi virus Corona dan harus merasakan karantina di Wisma Atlet Jakarta.
Itulah hal termuram pada 2021 yang akan terus menjadi kenangan tak terlupakan. But, life must go on dan kita harus tetap berjalan tegak mewujudkan mimpi. Speaking about dream, lima tahun setelah kelahiran anak pertama kami, lahirlah anak kedua yang sudah kami mimpi-mimpikan. Nayottama Averusy Anggriawan menjadi penambah semangat kami untuk terus bekerja keras dan hidup bahagia sebagai keluarga kecil penuh mimpi. Ya, saya dan suami memang pasangan yang memiliki banyak mimpi. Kami sadar bahwa mimpilah yang terus membuat kami berlari tanpa lelah, walaupun kerap terjatuh tapi kami selalu bergandengan tangan untuk kembali berdiri dan terus berlari.
2021 penuh dengan cerita. Membuat seorang Dina tetap kuat walaupun banyak “drama” yang menghampiri. I keep my chin up and shoulder back. Pelangi datang setelah hujan pergi, begitulah 2021 di dalam visual saya. “Drama” perlahan memudar serta tergantikan dengan rejeki lain yang menghampiri. Alhamdulilah. Allah selalu memberikan yang terbaik di saat yang terbaik bagi-NYA.
2021 juga menjadi saksi bagaimana seorang Dina lebih berkembang sebagai seorang Ibu dan juga istri. Membahagiakan hati menjadi kunci untuk tetap semangat menjadi orangtua yang lebih baik. Salah satu hal simple membahagiakan hati adalah dengan terus dapat menekuni hobi, salah dua-nya yang konsisten saya lakukan di 2021 adalah menulis dan menonton. Yap! Journaling keep me sane! Menonton pun juga memiliki andil tersendiri.
Tidak terasa di tahun 2021 perkelanan saya dengan K-Drama dan juga BTS semakin dalam. Entah kenapa hobi baru menonton K-Drama dan mendengarkan lagu-lagu BTS dapat membuat hati Ibu dua anak ini terasa bahagia LOL
Next, saya memiliki beberapa rencana yang akan saya lakukan di tahun 2022. Sebut saja sebagai motherhood-personal-project. Salah satunya akan menjadi keputusan terbesar yang saya ambil di hampir satu dekade ini. Semoga rencana-rencana tersebut bukan hanya listing yang saya tulis di dalam buku jurnal saya dan bukan hanya doa yang selalu saya panjatkan di akhir solat saya, tetapi akan satu per satu saya jalankan, insyallah atas ridho-NYA.
Well, terima kasih telah membaca tulisan saya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu DM saya, menunggu saya kembali rutin menulis lagi. Nice message tersebut selalu menjadi booster dan positive vibes untuk saya. Terima kasih. Selamat datang 2022. Mamidinc akan memulai perjalanan baru dan akan kembali bercerita…
コメント