Mengikuti himbauan dari pemerintah untuk tetap #dirumahaja memang tidak mudah, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari memenuhi persediaan makanan, kebutuhan dapur atau kebutuhan rumah tanga lainnya. Apalagi, saya dan suami prefer untuk memasak sendiri daripada membeli makanan di luar. Again, hal ini hanya untuk preventive penyebaran virus corona. Maka dari itu, saya dan Irvandias tetap bismillah untuk pergi ke supermarket terdekat untuk berbelanja bulanan.
Secara umum, seharusnya di setiap tempat yang menjual makanan sudah ada program sanitasi dan kebersihan. Tetapi, tidak ada salahnya untuk kita lebih waspada karena virus corona ini menyebar melalui kontak fisik dan dapat hidup di permukaan tertentu selama berjam-jam atau bahkan ada yang bertahan berhari-hari. Nah, ini yang membuat saya sebenarnya dag dig dug. Sebagai seorang yang awam terhadap hal ini, paling tidak saya melakukan beberapa preventif, seperti menggunakan masker. Memang kami tidak sakit, tapi beberapa kali ada batuk-batuk. Daripada terjadi apa-apa, kami menggunakan masker.
Selain itu, saya memiliki beberapa tips untuk pergi belanja bulanan.
First of all, siapkan pembersih seperti hand sanitizer dan tissue basah. Ketika sampai di depan supermarket, saya dan Irvandias kompak untuk langsung membersihkan gagang trolly atau keranjang. Plus, tangan kami juga.
Make sure kalian sudah membuat list daftar belanja. Hal ini dapat mengurangi waktu kalian untuk melihat-lihat hal yang sebenarnya kalian tidak perlukan. Automatically, kalian tidak akan membuang waktu dan dapat pulang secepatnya;
Saya pribadi prefer untuk datang di pagi hari ketika supermarket baru buka. Menurut pengalaman saya, stok barang-barang masih lebih lengkap dan fresh. Plusnya lagi, tidak terlalu ramai terutama ketika mengantri di kasir.
Saya tidak pernah membawa Avicenna ikut ke luar rumah di masa quarantine ini. Intinya, tidak wise membawa seluruh keluarga, apalagi anak kecil. Saya pun mengajak Irvan ke supermarket untuk memudahkan membantu membawa barang-barang. Nothing more.
Saya pikir salah satu hal yang terbaik adalah membatasi waktu di supermarket sebaik mungkin. Which means, saya memilih untuk datang ke supermarket yang saya sudah hapal tata letak lorong-lorongnya.
Saat ini saya juga menghindari tempat-tempat di supermarket yang kemungkinan paling banyak dipegang oleh orang, contohnya spot fresh bakery yang biasanya dipajang terbuka tanpa penutup. Wah ini definitely saya gak akan lewat di lorong itu.
Oh iya, sebisa mungkin saya menggunakan pembayaran non tunai dan non kartu.
Ketika sampai dirumah pun, kami tidak langsung membereskan barang belanjaan. Melainkan kami langsung ke kamar mandi untuk mandi. Baru setelah itu saya akan membersihkan semua produk yang saya beli plus cuci tangan lagi setelahnya.
Kok terdengarnya repot ya? Ya memang. Saya lebih baik oversensitive daripada being extremely undersenstive. What do you have in your mind?
di Berlin malah ada petugas yang menjaga di depan pintu dan menghitung jumlah pengunjung yang masuk. jika sudah dinilai terlalu penuh, petugas akan mencegah dan meminta pengunjung antre sebelum masuk ke supermarket. di beberapa toko juga kadang terlihat antrean di luar jika di dalam toko terlihat ada beberapa orang di dalam.